MISSOURI (Berita SuaraMedia) - Orang yang sangat hati-hati mengatur asupan kalori bisa memperpanjang usianya.
Karena orang-orang ini dapat menghindari berbagai masalah kesehatan yang datang seiring dengan proses penuaan.
Ilmuwan meneliti kesehatan pada sekelompok orang yang berusia 35-82 tahun yang telah memutuskan untuk membatasi asupan kalori.
Hasilnya didapatkan partisipan yang makan lebih sedikit memiliki risiko lebih rendah dari penyakit jantung, stroke dan juga diabetes.
"Diet untuk pembatasan kalori memberikan efek menguntungkan untuk jangka panjang," ujar John O. Holloszy dari Washington University School of Medicine, di St Louis, Missouri, seperti diberitakan dari Genomenewsnetwork.
Tim yang dipimpin oleh Holloszky membandingkan 18 orang yang mengonsumsi sedikit kalori dengan 18 orang sehat yang tidak obesitas yang tetap mengonsumsi makanan pola barat.
Peserta yang normal mengonsumsi 2.000-3.550 kalori per hari, sedangkan yang dibatasi mengonsumsi 1.000-2.000 kalori yang terdiri dari 26 persen protein, 28 persen lemak dan 46 persen karbohidrat kompleks.
"Pembatasan kalori disini bukan berarti kelaparan, karena hanya menurunkan asupan kalori tanpa membuatnya malnutrisi (kekurangan gizi)," ujar Chhanda Dutta, kepala Clinical Gerontology Branch of the National Institute on Aging di Bethesda, Maryland.
Peserta yang dibatasi kalorinya memiliki faktor risiko rendah terhadap penyakit jantung, diabetes, memiliki kolesterol lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol serta tekanan darah yang normal.
Selain itu pembatasan kalori ini juga membuat 3 partisipan tidak perlu lagi mengonsumsi obat penurun kolesterol.
"Hal yang menakjubkan adalah terlepas dari latar belakang genetiknya, semua partisipan menunjukkan respons yang sama," ungkap Holloszy.
Sementara pengujian terhadap hewan bahwa setiap kalori yang dihindari bisa menambah sekitar 30 detik kehidupan ekstra. Para ilmuwan telah mengetahui bahwa tikus, mencit dan cacing yang makan lebih sedikit bisa berumur panjang.
Ilmuwan mengungkapkan diperlukan waktu puluhan tahun untuk bisa membuktikan bahwa orang yang sangat hati-hati mengatur asupan kalorinya bisa memperpanjang usianya.
Terdapat dua teori yang menjelaskan mengapa orang yang membatasi asupan kalori bisa memperpanjang usianya, yaitu:
1. Pembatasan kalori akan mengurangi jumlah glukosa yang masuk ke dalam sel dari waktu ke waktu. Hal ini berarti membatasi produksi radikal bebas di dalam organel mitokondria yang mengandung banyak enzim penting untuk metabolisme.
2. Pembatasan kalori membuat seseorang lebih mampu mengatasi stres yang parah di tingkat selulernya dan untuk melawan penyakit yang berhubungan dengan beberapa tipe stres tertentu. (ar/dt/mo) www.suaramedia.com
Karena orang-orang ini dapat menghindari berbagai masalah kesehatan yang datang seiring dengan proses penuaan.
Ilmuwan meneliti kesehatan pada sekelompok orang yang berusia 35-82 tahun yang telah memutuskan untuk membatasi asupan kalori.
Hasilnya didapatkan partisipan yang makan lebih sedikit memiliki risiko lebih rendah dari penyakit jantung, stroke dan juga diabetes.
"Diet untuk pembatasan kalori memberikan efek menguntungkan untuk jangka panjang," ujar John O. Holloszy dari Washington University School of Medicine, di St Louis, Missouri, seperti diberitakan dari Genomenewsnetwork.
Tim yang dipimpin oleh Holloszky membandingkan 18 orang yang mengonsumsi sedikit kalori dengan 18 orang sehat yang tidak obesitas yang tetap mengonsumsi makanan pola barat.
Peserta yang normal mengonsumsi 2.000-3.550 kalori per hari, sedangkan yang dibatasi mengonsumsi 1.000-2.000 kalori yang terdiri dari 26 persen protein, 28 persen lemak dan 46 persen karbohidrat kompleks.
"Pembatasan kalori disini bukan berarti kelaparan, karena hanya menurunkan asupan kalori tanpa membuatnya malnutrisi (kekurangan gizi)," ujar Chhanda Dutta, kepala Clinical Gerontology Branch of the National Institute on Aging di Bethesda, Maryland.
Peserta yang dibatasi kalorinya memiliki faktor risiko rendah terhadap penyakit jantung, diabetes, memiliki kolesterol lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol serta tekanan darah yang normal.
Selain itu pembatasan kalori ini juga membuat 3 partisipan tidak perlu lagi mengonsumsi obat penurun kolesterol.
"Hal yang menakjubkan adalah terlepas dari latar belakang genetiknya, semua partisipan menunjukkan respons yang sama," ungkap Holloszy.
Sementara pengujian terhadap hewan bahwa setiap kalori yang dihindari bisa menambah sekitar 30 detik kehidupan ekstra. Para ilmuwan telah mengetahui bahwa tikus, mencit dan cacing yang makan lebih sedikit bisa berumur panjang.
Ilmuwan mengungkapkan diperlukan waktu puluhan tahun untuk bisa membuktikan bahwa orang yang sangat hati-hati mengatur asupan kalorinya bisa memperpanjang usianya.
Terdapat dua teori yang menjelaskan mengapa orang yang membatasi asupan kalori bisa memperpanjang usianya, yaitu:
1. Pembatasan kalori akan mengurangi jumlah glukosa yang masuk ke dalam sel dari waktu ke waktu. Hal ini berarti membatasi produksi radikal bebas di dalam organel mitokondria yang mengandung banyak enzim penting untuk metabolisme.
2. Pembatasan kalori membuat seseorang lebih mampu mengatasi stres yang parah di tingkat selulernya dan untuk melawan penyakit yang berhubungan dengan beberapa tipe stres tertentu. (ar/dt/mo) www.suaramedia.com
No comments:
Post a Comment